Rabu, 11 Juli 2012

CIPTAKAN PEMIMPIN YANG BERANI DAN TEGAS MEMBELA KEPENTINGAN RAKYAT

Dalam menciptakan seorang pemimpin  yang berani dan tegas dan membela kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadinya, keluarganya, kerabatnya, koleganya serta kepentingan golongannya, maka kita harus kompak dari mulai saat ini dan untuk kedepannya untuk sama-sama selektif dalam memilih calon seorang pemimpin.
     Kesadaran untuk memilih seorang sosok calon pemimpin sangatlah penting bagi kita semua. Kita juga harus tahu sepak terjang dalam kehidupan sehari-harinya yang peduli rakyat,  yang ringan tangan dalam membantu seseorang, tidak sombong, tidak arogan, tidak egois, tidak membeda-bedakan dalam bergaul dengan siapapun, tanpa melihat latar belakang suku, agama ,pendidikan serta kebudayaan.
    Rakyat Indonesia saat ini merindukan  seorang sosok  pemimpin negeri  yang dapat menjadi harapan serta tumpuan rakyat semuanya. Dia harus yang mengerti situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang kebanyakan hidup digaris kemiskinan. Ia juga tahu kondisi rakyatnya dari Sabang sampai Merauke, dari tengah kota sampai pelosok desa.
     Secara realita yang disaksikan saat ini, rakyat merasa sangat  kecewa, sakit hati tidak puas serta sedikit ada rasa trauma untuk memilih pemimpin negeri ini. Mereka menganggap para pemimpin kita terdahulu hingga kini dinilai kurang serius memikirkan kepentingan rakyatnya. Rakyat berharap agar suatu saat nanti, memiliki pemimpin yang berani mempertaruhkan jiwa dan raganya diatas kepentingan pribadinya  dan partai yang mengusungnya.
     Mengapa rakyat menilai pemimpin kita terdahulu kurang mumpuni dalam kepemimpinannya. Kita mencoba menarik benang merah, setelah terjungkalnya orde lama oleh akal licik Soeharto yang waktu itu berpangkat Letkol. Yang secara akal bulusnya bisa mengangkangi komandan - komandannya yang berpangkat Jendral. Bagaimana waktu itu Letkol Soeharto dengan liciknya bisa memperdaya publik dengan menciptakan isu tentang adanya Jendral yang akan melakukan revolusi yakni menggulingkan presiden Soekarno.
    Setelah skenario yang secara jenius dijalankan oleh Soeharto, lalu Soeharto melakukan menuper menjadikan dirnya sebagai dalang untuk menjalankan roda republik Indonesia ini. Selama 32 kepemimpinannya ia menyapi rakyatnya dengan uang hasil utang dari luar negeri. Sehingga setelah orde baru runtuh oleh kepahlawanan mahasiswa yang disebut orde reformasi, Negara harus menanggung utang yang jumlahnya segunung. Lagi - lagi rakyat harus menanggung kepahitan yang akhirnya Indonesia mengalami dehidrasi yakni krisis ekonomi yang bekerpanjangan.
    Selama bergulirnya rezim reformasi yang demokrasi selama 14 tahun belakangan ini, sudah empat presiden yang mencoba - coba untuk menjalankan roda kepemerintahan, mulai dari sipil terakhir dari militer. Semuanya belum memperlihatkan apa yang diharapkan mayarakat Indonesia.
     Rakyat merasa sangat kecewa dan mengalami krisis kepercayaan terhadap pemimpin dan para calon pemimpin yang akan berlaga di Pemilu tahun 2014 nanti. Lalu bagaimana menyembuhkan sakit hati masyarakat dan memulihkan krisis kepercayaan itu. Inilah yang menjadi PR bagi para calon pemimpin negeri ini dimasa depan.
    Kebodohan masyarakat dan kelaparan masyarakat sering menjadi momen oleh para calon pemimpin untuk memasuki keterpurukannya. Situasi ini membuat masyarakat mengalami dehidrasi ekonomi, yang akibatnya sedikit ada kesempatan “ embat “ (take it Solution). Selain itu berbagi latar belakang ekonomi juga yang berpengaruh terhadap sikap keterpaksaan rakyat untuk memilih calon pemimpin.
    Sehingga keadaan ini dimanfaatkan oleh suatu kepentingan kekuasaan untuk meraih suara pendukung. Politik uang (Money Politik) sudah menjadi hal yang lumrah dimata masyarakat yang lapar. Untuk itu diperlukan pendidikan politik untuk membekali masyarakat agar lebih cermat dan cerdik dalam memilih calon pemimpin.
Semua calon pemimpin dan pemimpin yang tengah berkuasa pasti menyebar issue kalau dirinya pro rakyat, itu hal yang wajar dan sah - sah saja. Namun masyarakat perlu yang rill, yakni tindakan nyata yang benar-benar menyentuh masyarakat miskin dan golongan bawah.
    Selain itu pemimpin juga harus tegas terhadap pelaku koruptor yang semakin kesini semakin menggila. Kita semua  berharap agar kepada calon pemimpin negeri tercinta ini mempunyai suatu ide serta gagasan yang sangat cemerlang untuk membangun negeri ini, serta dapat menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila dan amanat UUD 1945.
-----
    Kita semua sebagai rakyat Indonesia agar lebih selektif dalam memilih calon pemimpin yang akan kita jadikan pimpinan dinegeri tercinta ini. Dia juga harus bisa membangun sistem ekonomi kerakyatan, dengan menciptakan usaha yang dapat memajukan perekonomian dan pendapatan bagi rakyatnya.
    Selain ekonomi yang menjadi prioritas, masyarakat juga harus mendapatkan kepastian dan keadilan hukum. Hukum harus ditegakan seadil - adilnya, jangan pandang bulu. Siapapun yang bersalah walaupun itu pemangku kekuasaan harus mendapatkan rasa keadilan yang sama seperti halnya rakyat kecil melakukan kesalahan hukum. (Anto Suranto)

0 komentar:

Posting Komentar