Selasa, 20 Mei 2014

Sampah Menggunung Akibat Belum Rutinnya Pengangkutan


Jakarta, Gapuranews.com - Sampah yang teronggok di pinggiran Jalan Daan Mogot, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar)  karena tidak rutinnya petugas pengangkut sehingga sampah menumpuk hingga meluber ke jalan.

Pemandangan lokasi pembuangan sampah (LPS) sementara yang tidak sedap itu dapat dengan mudah ditemui di Warung Gantung dan dekat lampu merah Polsek Kalideres.  Akibat rutinitas yang tidak sesuai harapan jadi sampah menumpuk dan meluber.

“Secara estetika tidak bagus sampah menumpuk hingga meluber ke jalan, karena lokasi LPS tersebut terletak di jalur utama”, ujar Mamad SKM, lurah Kalideres di ruang kerjanya.

“Sudah kami sampaikan dalam forum Kecamatan Kalideres akan hal itu, namun hingga kini belum ada solusi yang terbaik. Ada alternative lain untuk pembuangan dialihkan ke pasar Kalideres, namun kurang mendapat respon dengan alasan petugas membuang terlalu jauh. Sekarang mau lihat perhitungan jauhnya atau jeleknya ???", ujarnya menjelaskan.

 “Untuk saat ini hanya koordinasi dan pelaporan saja dengan pihak Kecamatan dan Kasie Kebersihan Kaliders menyikapi hal ini. Kami berharap petugas memiliki pola tetap dalam rutinitas pengangkutan dan harus ada orang yang bertanggung jawab terhadap kebersihan LPS. Jika ada petugas dan pola permanen rutinitas pengangkut sampah pasti rapi”, katanya.(Dedy)

1 komentar:

Gapura Nusantara - Ratusan buruh melakukan sweeping ke PT Usman Surya Alam, jalan Raya Curug KM 2.6, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa (25/11). Mereka memaksa karyawan yang masih bekerja untuk ikut aksi demo penolakan angka UMK 2015.

Dalam aksi tersebut, para buruh yang berkonvoi untuk melakukan demo di Tol Bitung, meringsek masuk ke perusahaan produksi panel listrik tersebut.

Mereka menarik pekerja yang masih melakukan kegiatan. Tak hanya itu, mereka juga memukul dan mengacak-acak barang yang ada di tempat produksi. "Ayo keluar, ngapain masih kerja, kita semua demo hari ini, nggak ada yang kerja," teriak salah satu buruh.

Akhirnya karena merasa takut, pekerja perusahaan tersebut mengikuti aksi demo. Setelah itu para buruh meninggalkan perusahaan dan kembali ke jalan.



Pihak manajemen perusahaan tersebut menyesalkan aksi buruh yang melakukan sweeping. "Kita sama-sama karyawan, tapi kalau menyampaikan pendapat dengan memaksa, bagaimana orang mau terima kalau dilakukan dengan cara seperti itu," ujar pihak manajemen yang enggan disebutkan namanya.

Aksi demo terhenti akibat hujan deras. Sejumlah buruh keluar dari jalan dan mencari tempat berteduh. Aksi orasi pun dihentikan sementara. Mereka malah menyetel house musik dan berjoget ria di bawah jembatan Tol Bitung. Ada juga yang berjoget di bawah guyuran hujan. Mereka terlihat bersorak sorai menikmati musik tersebut.

Sementara aparat kepolisian tetap mengawal aksi mereka meski kehujanan. Sampai saat ini akses tol pun masih tertutup karena aksi tersebut. Buruh menolak nilai UMK 2015 Kota dan Kabupaten Tangerang yang ditetapkan kepala daerah masing-masing.

Seperti diketahui ribuan buruh Tangerang menolak UMK 2015 yang direkomendasikan oleh kepala daerah Tangerang ke Gubernur Banten. Untuk Kota Tangerang sebesar Rp 2.730.000 dan Kabupaten Rp 2.710.000

Mereka menuntut dua kepala daerah tersebut merevisi rekomendasi UMK sesuai tuntutan mereka. "Kita minta untuk Kota sebesar Rp 3,2 juta dan Kabupaten Rp 3,1 juta," tukas korlap aksi Gusril. usman melaporkan dari lokasi

Posting Komentar